Labels

Thursday, August 20, 2015

Pentingnya Sebuah Typography


Salah ketik. Itulah yang pertama dipikirkan orang-orang jika mendengar kata Typography- karena ada kata Typo didepannya. Tapi bagi orang yang sudah pernah mencicipi ilmu desain terutama desain grafis, typography memiliki pengertian yang sangat berbeda.

Sebelumnya, untuk memahami arti tipografi bisa dilihat di situs wikipedia :
Tipografi, seni cetak atau tata huruf adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Dikutip dari practicaltyography, tipografi adalah sebuah komponen visual dari sebuah kalimat yang tertulis. Contohnya ada sebuah kalimat, “Saya menyukai pizza”. Jika tulisan itu diketik dan disimpan di komputer, atau dicetak, dibaca lalu diucapkan kalimat tersebut akan memiliki arti yang tetap sama. Hanya saja diaplikasikan secara berbeda; secara visual, suara atau digital.
Tetapi, ketika kalimat “Saya menyukai Pizza” ditampilkan dalam bentuk visual akan melibatkan tipografi. Apapun medianya; bisa ditemukan berupa tampilan di layar komputer, di atas kertas atau papan pengumuman.
Jangan menyimpulkan tipografi adalah kata lain dari font. Font adalah bagian dari tipografi, tetapi tipografi tidak hanya seputar font.
Dikutip dari situs Renacesta :
Huruf (Tipo/Typeface/Type/Font) adalah bentuk visual yang dibunyikan sebagai kebutuhan komunikasi verbal, font merupakan salah satu elemen terpenting dalam Desain grafis yang merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menentukan bentuk visual menjadi sebuan bentuk bahasa.

Font juga biasa disebut suatu kumpulan lengkap dari huruf, angka, simbol atau karakter yang memiliki ukuran karakter tertentu.


Mengapa ada Tipografi? Tujuan tipografi adalah untuk memberikan sebuah tampilan visual yang terbaik untuk pembaca. Tidak hanya itu, tipografi yang baik harus readibility atau dapat dibaca.
Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
1.   Jenis huruf
2.   Ukuran
3.   Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4.   Kontras warna terhadap latar belakang
Secara tak langsung, tipografi itu sendiri menyampaikan pesan kepada pembaca.
Dalam tipografi ada istilah kejelasan bentuk huruf (legibility) yang mempengaruhi tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus berpikiri “Apa sih ini dibacanya?” Faktor penentu sebuah kejelasan bentuk huruf adalah:
1.   Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
2.   Penggunaan warna
3.   Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Lalu, apa pentingnya sebuah tipografi?
Jika seorang penulis (penulis blog misalnya) ingin membuat pembaca menyukai tulisannya, buatlah sebuah tipografi yang baik. Menurut practicaltypography, tipografi dapat membantu penulis menjaga sebuah sumber penting sebagai seorang penulis yaitu attention atau perhatian dari para pembaca.
Secara sederhana, tipografi yang baik dapat membuat para pembaca mencurahkan sedikit usaha untuk memahami sebuah visual dari tulisan dan lebih menaruh perhatian pada tulisan atau pesan dari sang penulis.
Begitu pula sebaliknya, sebuah tipografi yang buruk akan menyebabkan pembaca pusing duluan untuk membaca tulisan dan tidak memahami pesan sesungguhnya.
Selain itu, pentingnya mengetahui (meskipun hanya sedikit) tipografi dapat membantu penulis menyampaikan pesan sesuai kebutuhan. Contohnya dalam penulisan lamaran kerja. Jenis tulisan yang old-fashioned­ (font courier new) atau kekanak-kanakan (font comic sans) tentu tidak cocok diterapkan. Lebar spasi yang kurang dan penerapan jenis tulisan yang berbeda-beda tampilannya tentu menyebabkan pembaca bingung dan lelah membaca.
Dalam dunia desain, contoh dampak paling besar yang diakibatkan oleh tipografi adalah sampul buku. Masih dikutip dari practicaltypography, para penerbit sudah seharusnya memahami, meluangkan waktu dan uang untuk membuat sebuah sampul buku yang, tentu saja, menyampaikan pesan dari tulisan didalamnya.

Memang ada pepatah mengatakan, “don’t judge a book by its cover” tetapi pepatah itu tidak akurat saat ini, karena pemilik toko buku memilih menilai dari sampul untuk mendapatkan kesan ‘buku yang baik’ karena sampul dengan tipografi menarik sebagai judul buku dapat menarik perhatian calon pembeli dan tentu saja, membuka peluang bukunya lebih cepat laku terjual. Calon pembaca pun lebih mudah menemukan buku yang menarik perhatiannya diantara ratusan buku lain di toko buku.

*** Insheet TGP 2015 ***
Diambil dari berbagai sumber dengan perubahan
Catatan : Typography = Tipografi (Indonesia)



No comments:

Post a Comment